TAKSONOMI MEDIA PEMBELAJARAN

Mengklasifikasikan media berdasarkan ciri-ciri fisiknya ke dalam delapan tipe, yaitu:

  1. Benda sebenarnya (realita): orang, kejadian, objek atau benda tertentu.
  2. Presentasi verbal: media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai (slide), transparansi, cetakan di papan tullis, majalah dan papan tempel.
  3. Presentasi grafis: bagan, grafik, peta, diagram, lukisan, poster, kartun dan karikatur.
  4. Potret diam (still picture): potret yang diambil dari berbagai macam objek atau peristiwa yang mungkin dapat dipresentasikan melalui buku, film rangkai (filmstrips), film bingkai (slide) atau majalah/surat kabar.
  5. Film(motion picture): film atauvideo tape dari pemotretan/perekaman benda atu kejadian sebenarnya, maupun film dari pemotretan gambar (animasi).
  6. Rekaman suara (audio recorder): yaitu rekaman suara saja yang menggunakan bahasa verbal maupun efek suara musik (sound effect).
  7. Program: terkenal pula dengan istilah pengajaran berprogram, yaitu sikuen dari informasi baik verbal, visual atau audio yang sengaja dirancang untuk merangsang adanya respons dari pebelajar. ada pula yang dioersiapkan dan diprogram melalui mesin komputer.
  8. Simulasi: peniruan situasi yang sengaja diadakan untuk mendekati/menyerupai kejadian atau keadaaan sebenarnya. Misalnya prilaku bagaimana seoarang sopir ketika sedang mengemudi yang ditunjukan pada layar video atau layar film.

 

Klasifikasi berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh

  1. Pengalaman langsung (the real life experiences). Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (firs hands experiences) maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
  2. Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences). Berupa tiruan atau model dari objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian.
  3. Pengalaman dari kata-kata (words only). Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak.

 

Klasifikasi berdasarkan pesepsi indera yang diperoleh

  1. Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya Audio Cassette Tape Recorder, dan Radio.
  2. Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi.
  3. Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit media. Misalnya film bersuara dan televisi.
  4. Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke dalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan sound-film.
  5. Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada, seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan rekaman still pada televisi.
  6. Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata. Misalnya: telewriting dan recorded telewriting.
  7. Media motion visual: silent film (film-bisu) dan loop-film)
  8. Media still visual: gambar, slides, filmestrips, OHP dan transparansi.
  9. Media audio: telepon, radio, audio tape recorder dan audio disk.
  10. Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simbol tertentu saja dan berupa alphanumerik.

 

Klasifikasi berdasarkan penggunaannya

  1. Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual. Misalnya laboratorium bahasa, IPA, IPS serat laboratorium Pusat Sumber Belajar.
  2. Media pembelajaran yang penggunaannya secara kelompok (misal film dan slides)
  3. Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal (misal televisi).

 

Klasifikasi berdasarkan sifat modernnitasnya

  1. Ruang kelas otomatis yaitu ruang kelas yang dapat diubah-ubah fungsinya secara otomatis (guru tinggal menekan tombol) untuk menciptakan perubahan kelas besar menjadi kelas kecil atau diskusi.
  2. Sistem proyeksi berganda (multiprojection system)Suatu sistem ruang proyeksi yang melengkapi ruang kelas otomatis, yang memungkinkan proyeksi bahan-bahan melalui berbagai proyektor secara terkoordinasi.
  3. Sistem interkomunikasi. Sistem ini dibuat dalam rangka pengajaran secara massal, dimana programnya di-TV-kan. Sistem ini digunakan untuk beberapa kelas dalam suatu sekolah maupun oleh beberapa sekolah. Untuk memelihara interaksi dan partisipasi siswa setiap kelas disediakn media interkomunikasi.

 

 

1 thoughts on “TAKSONOMI MEDIA PEMBELAJARAN

Tinggalkan komentar